Stoner Sering Terjebak di Rombongan Pembalap - "Ini lebih dari mengecewakan, di sesi kualifikasi kali ini," Stoner. Rider Repsol Honda Racing Team, Casey Stoner menyampaikan asalan mengapa ia kurang tampil impressif dalam Kualifikasi GP Amerika Serikat di Laguna Seca. Seringkali terjebak di rombongan pembalap membuatnya kesulitan untuk mencapai level kecepatan optimal.
Kesulitan yang dialaminya sepanjang kualfikasi memaksa sang juara bertahan mengawali balapan di posisi kedua, satu tempat di belakang Jorge Lorenzo yang meraih pole-position. Padahal, sepanjang kualifikasi, kedua seteru tersebut bersaing ketat berebut grid pertama.
Raut muka kekecewaan pun terpancar jelas di wajah joki asal Australia tersebut selepas kualifikasi. "Ini lebih dari mengecewakan, di sesi kualifikasi kali ini," sesal mantan rider Ducati tersebut.
Meski belum bisa menghapus kekecewaanya, Stoner tidak kehilangan kepercayaan diri bisa menorehkan hasil optimal."Kami membuat kemajuan bagus dengan ban keras. Saat saya memakai ban lembut, saya tidak tidak memiliki satu lap terbaik. Dan selalu ada pembalap lain di lintasan lurus dan di tengah tikungan," keluh dia.
"Saya sangat frustrasi, jujur. Kami tahu potensi yang kami punya lebih tinggai dari itu. Sayang, kami tidak mampu menunjukkannya. Untuk balapan, saya masih harus melihatnya nanti," ujar pembalap 26 tahun tersebut kepada Autosport.
Terkait peluangnya menorehkan podium juara, Stoner menjawabnya dengan diplomatis."Kami fokus pada ban secara kesuluruhan. Kami terus berusahan memperbaikinya. Kami telah membuat beberapa langkah kecil. Kalau tempratur lebih dingin, kami mempunya kecepatan pada ban lunak."
Sumber
Kesulitan yang dialaminya sepanjang kualfikasi memaksa sang juara bertahan mengawali balapan di posisi kedua, satu tempat di belakang Jorge Lorenzo yang meraih pole-position. Padahal, sepanjang kualifikasi, kedua seteru tersebut bersaing ketat berebut grid pertama.
Raut muka kekecewaan pun terpancar jelas di wajah joki asal Australia tersebut selepas kualifikasi. "Ini lebih dari mengecewakan, di sesi kualifikasi kali ini," sesal mantan rider Ducati tersebut.
Meski belum bisa menghapus kekecewaanya, Stoner tidak kehilangan kepercayaan diri bisa menorehkan hasil optimal."Kami membuat kemajuan bagus dengan ban keras. Saat saya memakai ban lembut, saya tidak tidak memiliki satu lap terbaik. Dan selalu ada pembalap lain di lintasan lurus dan di tengah tikungan," keluh dia.
"Saya sangat frustrasi, jujur. Kami tahu potensi yang kami punya lebih tinggai dari itu. Sayang, kami tidak mampu menunjukkannya. Untuk balapan, saya masih harus melihatnya nanti," ujar pembalap 26 tahun tersebut kepada Autosport.
Terkait peluangnya menorehkan podium juara, Stoner menjawabnya dengan diplomatis."Kami fokus pada ban secara kesuluruhan. Kami terus berusahan memperbaikinya. Kami telah membuat beberapa langkah kecil. Kalau tempratur lebih dingin, kami mempunya kecepatan pada ban lunak."
Sumber
